Madu Dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul (Hadits)
Allah Subhanhu Wa Ta'ala telah memuliakan madu dengan menjadikannya
minuman untuk penduduk surga,
“Dan sungai-sungai dari madu yang
disaring. Dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan
ampunan dari Rabb mereka.” (QS. Muhammad: 15).
Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah, ‘Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). ‘Dari perut lebah
itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi
orang-orang yang memikirkan.” QS An Nahl; 68-69
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda,” Hendaklah kalian menggunakan dua obat yaitu madu dan
Al Qur’an. (lihat Sunan Ibnu Majah, j.II, h.1142, hadist no.3452, bab
Madu)
Rasulullah bersabda: “Jika ada kebaikan pada penyembuhan kalian, maka
itu ada pada hijamah atau minum madu atau sengatan api. Tetapi aku tidak
menyukai dengan cara kay (sundut dengan besi panas).” (Hadits shahih
yang dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Lihat Silsilah al-Ahadits
Ash-Shahihah, hadits no. 245).
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, bahwa
seseorang datang kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dan
mengadu, “Wahai Rasulullah, saudaraku terkena diare.
Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kemudian bersabda, “Minumkanlah madu
kepadanya”. Orang itupun kemudian meminumkan madu kepada saudaranya.
Akan tetapi, ia kemudian datang lagi kepada Nabi dan mengadu untuk kedua
kalinya, “wahai Rasulullah, aku sudah meminumkan madu kepadanya, tetapi
diarenya justru semakin parah”. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam pun bersabda lagi, “Pergilah dan minumkanlah madu kepadanya”.
Orang tersebut pun lantas meminumkan madu lagi kepada saudaranya itu. Ia
pun kembali datang mengadu, “wahai Rasulullah, minum madu justru
semakin memperparah diarenya”. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
kemudian bersabda, “Maha benar Allah dan telah berdusta perut saudaramu.
Pergilah dan minumkanlah madu kepadanya”. Orang tersebut lantas pergi,
dan meminumkan madu kepada saudaranya. dan tak lama kemudian, saudaranya
itu pun sembuh.