Allah
berfirman, “Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman...” (QS. al-Isra’: 82).
2. Terapi yang dicontohkan Malaikat
Abu Sa’id ra. berkata,
“Malaikat Jibril telah datang kepada Rasulullah saw, dia bertanya, 'Wahai
Muhammad, apakah kamu merasakan sesuatu (mengeluhkan sakit)?' Rasulullah menjawab, 'Ya.' Lalu Jibril berdoa,
"Dengan nama Allah saya meruqyah kamu, dari segala sesuatu yang
menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau setiap mata yang dengki, semoga
Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah saya meruqyahmu." (HR. Muslim,
hadits no. 1286).
3. Terapi yang Disunnahkan Rasulullah
Aisyah ra. berkata: Apabila
Rasulullah merebahkan tubuhnya di pembaringannya, beliau meniup kedua telapak tangannya seraya
membaca: surat al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas keseluruhan. Lalu beliau mengusapkan
ke wajahnya dan seluruh anggota tubuhnya yang bisa dijangkau kedua tangannya”. (HR. Bukhari,
hadits no. 5748).
4. Terapi Warisan dari Nabi Saw.
Ibnu
Abbas ra. berkata, “Rasulullah pernah membacakan isti’adzah untuk kedua
cucunya Hasan dan Husen, seraya bersabda, “Sesungguhnya bapak kalian (Nabi Ibrahim)
telah membacakannya (juga) untuk kedua anaknya Ismail dan Ishaq, yaitu ‘Aku
mohon perlindungan untukmu berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna
dari setiap (kejahatan) syetan dan binatang berbisa serta mata yang jahat
(membahayakan)'.” (HR. Bukhari).
5. Terapi Multi Fungsi (Sakit Medis
dan Nonmedis)
Dari
Utsman bin Abu al-Ash ra. “Dia
mengadukan rasa sakit kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam:
“Letakkan tanganmu di atas bagian tubuhnya yang sakit lalu ucapkan: Bismillah
tiga kali. Lalu ucapkan sebanyak tujuh kali: (Aku berlindung dengan kemuliaan
dan kekuasaan Allah dari keburukan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan).
Akupun baca do’a itu, setelah itu Allah menghilangkan rasa sakit yang
sebelumnya aku rasakan.” (HR Muslim).
6. Terapi yang Sarat Pahala
Ummu
Salamah ra. berkata: Bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di
rumahnya melihat seorang perempuan yang diwajahnya ada kegelapan. Beliau
bersabda, “Mintalah ruqyah untuknya, karena ia kena gangguan akibat pandangan
mata.” (HR. Bukhari).
7. Terapi yang Bebas dari
Kesyirikan
Auf
bin Malik al-Asyja’iy berkata, "Kami pada zaman jahiliyyah melakukan
ruqyah, lalu kami berkata kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, bagaimana
pendapatmu tentang ruqyah?' Beliau bersabda, 'Tunjukkanlah kepadaku
ruqyah-ruqyah kalian, ruqyah-ruqyah itu tidak apa-apa selama di dalamnya tidak
bermuatan syirik”. (HR. Muslim).
8. Terapi Mengikis Praktik
Perdukunan
Umar
bin Khatthab ra. bertanya: Wahai Rasulullah, Banyak hal yang biasa kami lakukan
di masa Jahiliyah, di antaranya kami suka mendatangi dukun? Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan lagi kalian mendatangi dukun.”
(HR. Ahmad).
9. Terapi sebagai Media Dakwah dan Syiar
Aqidah
Dari
Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu ‘anh , ia bercerita: "Sesungguhnya
ada sekelompok manusia dari shahabat nabi melewati suatu perkampungan dari
perkampungan arab, dan para penduduk kampung enggan menjamu mereka. Di saat
kondisi seperti itu, tiba-tiba pemuka kaum mereka disengat (binatang). Kemudian
mereka bertanya (kepada para shahabat): 'Apakah kalian punya obat atau seorang
peruqyah?' Maka mereka menimpalinya: 'Sesungguhnya kalian enggan untuk menjamu
kami', dan kami tidak akan melakukan (ruqyah) jika kalian tidak memberi imbalan
kepada kami. Lalu mereka pun (berjanji) untuk memberikan beberapa ekor kambing.
Kemudian ada salah (seorang sahabat) yang melakukan ruqyah dengan membaca
al-Fatihah. Ia mengumpulkan air ludahnya lalu menyemburkannya, dan setelah itu
(pemuka kaum) sembuh. Mereka pun memenuhi janji dengan memberikan beberapa ekor
kambing. (para shahabat) berkata (kepada si peruqyah): 'Janganlah kamu terima
(imbalan) itu, sebelum kita bertanya ke Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lalu mereka bertanya kepada Nabi. Nabi tertawa seraya bertanya, 'Siapa yang
memberi tahu kamu, bahwa surat al-Fatihah adalah surat ruqyah?' Terimalah
imbalan itu, dan berilah saya bagian darinya." (HR. Bukhari).
10. Terapi Melestarikan Syari’at
Islam
Syifa’
binti Abdillah berkata, “Rasulullah pernah masuk rumah Hafshah dan waktu itu
saya ada bersamanya (Hafshah). Lalu beliau berkata kepadaku, ‘Kenapa kamu tidak
mengajari (istriku) ini ruqyah untuk kesemutan sebagaimana kamu mengajarinya
menulis’?” (HR. Ahmad, no. 25847 dan Abu Daud, no. 3389). Wallohul musta’an. Artikel Keutamaan Terapi Ruqyah Syar`iyah